“ Hai orang – orang yang beriman apabila dikatakan kepadamu: “ berlapang – lapanglah dalam majelis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: “ berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang –orang yang beriman di antaramu dan orang – orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
( QS. Al Mujaadilah [58] : 11 )
Saudara – saudaraku yang berbahagia, tidak selamanya menuntut ilmu dibangku sekolah, dan tidak selamanya orang harus kuliah. Ada pilihan pendidikan non-formal, ada saat tiba diwisuda ( dari sekolahnya atau dari tempat kuliahnya ). Sementara menuntut ilmu adalah kewajiban bagi orang Islam baik yang wanita ataupun yang pria dari lahir sampai ia meninggal dunia. Dari anas bin Malik ia berkata, Rasulullah Saw bersabda, ” Mencari ilmu itu wajib atas setiap muslim”. ( HR. Ibnu Majah ).
majelis pengajian atau perhimpunan ( komunitas ) orang berseminar adalah suatu upaya berjamaah dalam mewujudkan perintah menuntut ilmu.
Berlapanglah dalam majelis.
Jangan kita mendatangi suatu majelis yang jelas – jelas baik dengan hati yang terpaksa ( terasa sempit ). Jika memang majelis itu baik adanya, sempatkanlah datang ( melapangkan hati dan waktu ) dengan niat baik yakni belajar untuk menuntut ilmu. Bersyukurlah kita yang sudah tamat sekolah atau tidak pernah sekolah dibangku formal masih ada seseorang atau komunitas yang peduli terhadap ” peluang berbagi ilmu” melalui majelis atas suatu seminar. ada beberapa majelis pengajian yang bisa kita pilih sesuai dengan kebutuhan dan keadaan kita, seperti majelis pengajian haji, dhuha, dzikir, yasinan, hafalan Qur’an, semakan Al Qur’an, Tafsir Qur’an, kajian al-Hikmah, Keluarga sakinah, dll. Ada juga seminar yang bermanfaat antar lain, seminar parenting, psikologi, pendidikan, pendidikan anak usia dini, menjadi orangtua efektif, menjadi pemimpin amanah dll. Berlapanglah menghadiri majelis karena ini perintah agama dengan niat yang baik sebagaimana hadist; dari Abu Hurairah ra. berkata : Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda, ” Barang siapa yang datang ke majelisku ini dengan tujuan baik, yakni ingin belajar atau mengajarkan ( ilmu ) , maka orang seperti kedudukanya sama dengan orang yang jihad dijalan Allah. Barang siapa yang bertujuan selain itu, maka kedudukanya sama dengan orang yang hanya ingin bersenang – senang saja”. ( HR. Ibnu Majah )
Berdirilah maka Allah akan meninggikan derajatmu.
”Berdirilah” untuk melakukan shalat atau hal lainya yang termasuk amalan kebaikan” ( Tafsir jalalain ). Dalam hal ini yang dimaksudkan berdiri adalah menyampaikan ilmu bagi narasumber atau berdiri untuk bertanya terhadap hal yang belum jelas bagi para jamaah atau audiensi. Sedangkan jika form atau majelis atau panitia dalam menyelenggarakan pengajian atau seminar bersama dengan datangnya waktu shalat atau seruan adzan, maka pengajian atau seminar dihentikan terlebih dahulu untuk melakukan shalat berjamaah, kemudian jika belum selesai bisa dilanjutkan setelah shalat berjamaah selesai. Mencari kebaikan harus dengan cara kebaikan pula, dan shalat sebagai tiangnya agama Islam, serta adzan sebagai panggilannya Allah melalui suaranya muadzin harus kita taati. Jadwal adzan sudah ada sejak lebih kurang 14 abad yang lalu, sedangkan jadwal pengajian atau seminar disusun baru hari – hari kemarin ini, maka sudahsemestinya jika jadwal pengajian atau seminar yang wajib menyesuaikan jadwal adzan atau jadwal shalat wajib lima waktu. Dengan demikian insya Allah hadirnya kita kedalam suatu majelis benar – benar bisa meninggikan derajat kita.
Diberi ilmu sebagai bentuk Allah meninggikan derajatmu.
Sungguh setiap zaman ada masanya, dan setiap masa ada zamanya, Setiap generasi ada tantanganya sendiri yang berbeda anta generasi, jangan merasa puas hanya karena sudah memiliki ilmu sampai dengan hari ini. Setiap hari ada kejadian baru, maka ada ide baru, ada masalah baru, maka muncul ilmu dan teori baru serta hepotensis atau asumsi baru. Janganlah kita menjadi orang yang terlena dengan prestasi kita sekarang ini, semua orang akan berlomba ingin yang terbaik, ”Orang yang lalai adalah orang yang tidak mengambil pelajaran dari perbuatan kondisi dunia,”
Dengan kita sering datang kesuatu majelis atau seminar disela – sela rutinitas kita sehari – hari, maka akan bisa memecah kebekuan hati dan ilmu. Silaturahmi dalam forum majelis/seminar akan mendatangkan inspirasi baru dan ilmu baru. Tema yang akan dipilih bisa disesuaikan dengan kebutuhan jangka panjang kita atau kebutuhan mendesak kekinian kita. Bagi para pelajar dan mahasiswa bisa mengikuti pilihan tema ” belajar yang efektif”, ” Kiat menggapai prestasi”, ”setrategi merancang masa depan”, ” Kenal bakat sejak dini lebih mudah meraih prestasi”, dll. Bagi wanita karir yang menjadi pegawainya orang lain juga bisa memilih tema ” Menjadi wanita idaman suami dan anak – anaknya sendiri”, Mendapingi anak merancang masa depan”, Menjadi ibu sekaligus menjadi guru bagi sibuah hati.”, Anak adalah amanah bagi ibu dan ayah”, dll. Bagi Seorang ayah bisa memilih tema, ” Membina rumah tangga sejahtera lahir dan batin”,Dimi masa depan siap menjadi tauladan”, Menjadi pemenang sejati sukses dunia dan akhirat”’ dll.
Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Tentu semua hasil dari menuntut ilmu itu diupayakan untuk dilaksanakan dan dikerjakan, bukan sebagai teori dan wacana belaka, tetapi juga menjadi bukti yang nyata, ” Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap disitulah wajah Allah. sesungguhnya Allah Maha luas ( rahmat-Nya ) lagi Maha Mengetahui”. ( QS. Al Baqarah : [ 2 ] 115 ). ”Apa bila orang berilmutidak mengamalkan ilmunya, maka dia laksana lilin yang menerangi orang lain sementara dirinya sendiri meleleh terbakar”.
Iman seseorang tidak akanditerima tanpa amalnya, dan amal seseorang tidak akan diterimatanpa iman, sebagaimana hadits ”Allah tidak akan menerima iman seseorang tanpa amal perbuatan, dan tidak pula menerima amal perbuatan tanpa iman” ( HR. Athabrani )
Kesimpulannya...
Ada dua hakikat hidup yang harus kita hadapi yaitu beribadah dan ujian. Beribadah selalu ingat Sang Maha Pencipta yakni Allah SWT ( yaitu melalui shalat, dzikir, do’a, puasa dll ), dan bermanfaat bagi sesama ( yaitu melalui Zakat, infak, wakaf, silaturahmi, sedekah, berjamaah, tarbiayh, dll ). Ujian perlu disiapkan dengan kesabaran, ketabahan, ketekunan, mawas diri, istighfar tiada henti, dan ilmu yang bermanfaat.
Dalam suatu majelis ada ilmu, ada silaturahmi, ada kekuatan berjamaah, ada kebersamaan dalam ukhuwah, dan dalam majelis ada persahabatan yang saling menguatkan. Sesungguhnya orang yang hadir ( pada suatu majelis ) melihat apa yang tidak dilihat oleh orang lain yang tidak hadir.
Tidak ada lagi alasan bagi setiap orang yang masih memiliki waktu, ingin maju dan ingin tambah ilmu untuk tidak hadir disuatu majelis atau disuatu komunitas yang siap menebar ilmu yang bermanfaat lahir dan batin serta dunia dan akhirat, Wallahu A’lam Bishawab.
Oleh : Marsudiyanto
0 komentar:
Posting Komentar